Pada tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Republik Indonesia semakin meresahkan. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD telah tembus angka 60 ribu, menimbulkan kekhawatiran yang mendalam bagi masyarakat.
Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya terjadi menjelang musim hujan, termasuk menjelang Lebaran. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti ini perlu diwaspadai oleh masyarakat agar tidak terjadi penyebaran yang lebih luas.
Pernyataan yang menyebut bahwa cara terbaik untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) hanya dengan menggunakan baju lengan panjang dan menggunakan telon telah tersebar luas di media sosial. Namun, apakah klaim ini benar? Mari kita cek fakta.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3213592/original/091025800_1597830810-pexels-iconcom-169357.jpg)
Sebanyak 105 orang di Jawa Barat telah meninggal dunia akibat terpapar Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Dengan jumlah kasus yang terus meningkat, penyebaran penyakit ini perlu diperhatikan secara serius.
Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat membuat Pj Gubernur Rudy Gunawan menyebut wilayah tersebut sedang menghadapi masifnya penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengajak semua pihak untuk turut serta dalam mengoptimalkan langkah preventif guna mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini masih menjadi perhatian serius di tengah masyarakat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mencatat bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut belum mencapai puncaknya. Hingga saat ini, terdapat 6 pasien yang telah meninggal akibat penyakit tersebut.
Sebanyak 264 warga Kota Cimahi saat ini sedang dirawat akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Angka tersebut mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran bagi masyarakat setempat.
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4776227/original/062085000_1710752416-c8c506ea-a19e-446c-be66-45b07b3fd63a.jpg)
Dua anak di Ponorogo, Jawa Timur, dikonfirmasi meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pernyataan ini disampaikan oleh Dinas Kesehatan setempat pada hari ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar memberikan saran terkait antisipasi dampak parah hingga kematian yang disebabkan oleh Demam Berdarah Dengue atau DBD.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mengungkapkan bahwa sebanyak 1.200 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) telah ditemukan dalam dua bulan pertama tahun 2024. Hal ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Boyolali – Korban meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Boyolali terus bertambah. Hingga saat ini, telah tercatat tiga orang yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Korban terakhir adalah seorang warga Teras.
