Pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan meningkatkan produksi senjata rudal sebagai dampak dari perang yang sedang terjadi. Dalam beberapa bulan terakhir, permintaan akan rudal telah melonjak tajam akibat ketegangan geopolitik yang semakin meningkat di berbagai belahan dunia.
Para pelaku industri polyester di Indonesia menerima ancaman serius. Produksi mereka terancam berhenti akibat kesulitan dalam memperoleh bahan baku yang diperlukan. Impor bahan baku sulit dilakukan, menimbulkan krisis bagi industri ini. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan situasi ini semakin memburuk.
Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari segala hal yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Di dalam kegiatan ekonomi, terdapat empat faktor produksi yang menjadi inti dalam proses pembuatan barang atau penyelesaian sebuah jasa. Apa saja keempat faktor produksi tersebut? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
BYAN – Perusahaan pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) telah menetapkan target produksi batu bara sebesar 57 juta ton pada tahun 2024. Dengan target ini, BYAN berharap dapat menjadi salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia.
Terus berupaya membawa industri pertahanan nasional ke level yang lebih tinggi, Turki sedang melobi Amerika Serikat untuk mendapatkan restu dan izin memproduksi mesin untuk KAAN (Kapal Angkatan Laut Anti-Kapal Selam).
Pada hari Kamis, pabrik produksi amunisi artileri dan amunisi tank di Ukraina dilaporkan hancur akibat serangan rudal hipersonik yang diketahui sebagai Kinzhal. Insiden ini menunjukkan perkembangan signifikan dalam teknologi militer Rusia dan menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan Ukraina dan negara-negara Barat.
/data/photo/2021/01/20/6007ff6cd667b.png)
Tesla dan Volvo, dua produsen mobil terkenal dunia, telah mengumumkan penghentian sementara produksi mereka akibat memanasnya konflik di wilayah Laut Merah. Keputusan ini diambil untuk menjaga keamanan pegawai serta menghindari gangguan dalam rantai pasokan yang sudah tersendat akibat ketegangan yang berkepanjangan.
Setelah berhasil mendapatkan restu Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) optimis dapat meningkatkan produksi batu bara mereka. Dalam upaya untuk memenuhi target produksi, perusahaan tersebut telah menetapkan angka ambisius yang dapat mereka capai.
