Para petinggi perusahaan teknologi terkemuka, GOTO, telah sepakat untuk melepaskan sebagian saham mereka dalam upaya untuk mendistribusikan kepemilikan perusahaan secara merata. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan perusahaan.
Para investor asing kembali menyuntikkan dana mereka ke industri perbankan Indonesia. Hal ini terlihat dari lonjakan saham yang dilepas oleh investor asing pada bank-bank besar, termasuk saham GOTO.
Jakarta – Dalam sebuah rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan segera diadakan, PT Global Resource Tbk (GOTO) berencana untuk melakukan buyback saham. Rencana ini diungkapkan oleh Patrick Walujo, salah satu pendiri perusahaan tersebut.
Pasar saham di Indonesia telah menyaksikan realisasi dana IPO dari beberapa emiten besar, yang menghasilkan jumlah yang sangat mengesankan. Berbagai emiten seperti MTEL, BUKA, AMMN, dan GOTO telah sukses meraup dana melalui penawaran saham perdana mereka.
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak negatif bagi banyak perusahaan, termasuk IPO BELI, BUKA, dan GOTO, yang saat ini sedang menghadapi masalah keuangan serius. Meskipun upaya telah dilakukan untuk memulihkan kinerja keuangan, namun dana perusahaan semakin menipis.
Perusahaan batu bara terkemuka di Indonesia, Bos GOTO, telah berhasil mengamankan pinjaman sebesar Rp11 triliun dari Bank Negara Indonesia (BNI). Pinjaman ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan dan memperluas kapasitas produksi mereka.
Mantan CEO perusahaan teknologi terkemuka, GOTO, telah menjual lagi sebagian sahamnya dalam upaya untuk membayar utang yang terjadi setelah perusahaan merugi selama beberapa tahun terakhir. Tindakan ini diambil sebagai bagian dari rencana restrukturisasi perusahaan untuk mengurangi beban utang yang ada.
