TNI telah memutuskan untuk melakukan perang terhadap segala macam Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan kegiatan ilegal yang melewati tapal batas negara, baik darat maupun laut. Selama bulan Juli 2023, TNI telah berhasil menggagalkan sejumlah kasus TPPO, penyelundupan, illegal entry/exit, dan kegiatan ilegal lainnya melalui wilayah perbatasan RI-Malaysia.
Baca Juga:
TNI Melawan Perdagangan Orang dan Kegiatan Ilegal Melintasi Batas Negara
TNI menyatakan perang terhadap segala macam Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan kegiatan ilegal yang melewati tapal batas negara, baik darat maupun laut. Selama bulan Juli 2023, TNI telah berhasil menggagalkan beberapa kasus TPPO, penyelundupan, illegal entry/exit, dan kegiatan ilegal lainnya melalui wilayah perbatasan RI-Malaysia.
Korban TPPO Siap Bongkar Praktik Calo
Aparat keamanan TNI telah menggagalkan keberangkatan seseorang yang teridentifikasi sebagai korban TPPO yang hendak menuju Malaysia pada tanggal 12 Juli 2023 di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan Kalimantan Utara. Korban TPPO tersebut kemudian diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nunukan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pada tanggal yang sama, di Kabupaten Nunukan, aparat TNI juga menggagalkan penyeludupan 30 kardus daging olahan merk Alana asal Malaysia.
Menteri Pertahanan dan Panglima TNI Uji Ketangguhan Kapal Canggih
Barang bukti berupa daging olahan telah diserahkan ke Polres Lumbis dan dilakukan pemusnahan dengan cara dibakar, ungkap Laksda Julius di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Pada tanggal 16 Juli 2023, aparat keamanan gabungan telah mengamankan 8 orang Pekerja Migran Ilegal (PMI) Non Prosedural yang datang dari Malaysia di Pelabuhan Saleh, Kota Dumai, Riau. Kasus ini kemudian diserahkan kepada Koordinator Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Kota Dumai untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pada tanggal 21 Juli 2023, aparat keamanan juga berhasil mengamankan 2 orang terduga pelaku penyelundupan 8 orang PMI Non Prosedural dari Malaysia di Sungai Makeruh, Kota Dumai. Kedua pelaku dan barang bukti yang berupa 2 unit speedboat merk Mercury mesin 60 PK kemudian diserahkan dan diamankan di Pos Polairud Rupat. Selain itu, aparat keamanan juga mengamankan tiga kasus illegal entry di wilayah perbatasan darat RI-RDTL di Provinsi NTT.
Pejabat TNI Bertugas di Basarnas
Di beberapa wilayah lain, aparat keamanan gabungan juga berhasil mengamankan beberapa kasus illegal entry. Semua kasus ini tidak dikenakan tindakan hukum, namun para pelaku diberikan nasihat dan arahan agar tidak melintasi batas negara secara ilegal. Kapuspen TNI mengungkapkan bahwa ditemukannya upaya penyelundupan BBM tersubsidi jenis minyak tanah di Pelabuhan Tahuna Kab. Kepulauan Sangihe menunjukkan adanya rawan penyelundupan di pelabuhan wilayah perbatasan laut RI-Filipina. Hal ini juga berpotensi masuknya jaringan radikal/teroris, penyelundupan senjata, narkoba, dan barang terlarang lainnya yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional.
Pelabuhan Rawan Pelanggaran Hukum
Pelabuhan di wilayah Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Kalimantan Utara juga diketahui rawan terhadap pelanggaran hukum. Aparat penegak hukum diharapkan lebih tanggap dan cerdas dalam mengatasi modus-modus kejahatan para pelaku.
Baca Juga:
- Drone Turki Temukan Titik Jatuh Heli Presiden Iran, Ini Penampakannya
- Dibanjiri Sentimen Positif, Nilai Tukar Dolar Terjaga di Rp15.950
- Video: Serangan Israel di Akhir Pekan Tewaskan Puluhan Warga Gaza
- Rupiah Dibuka Melemah ke Posisi Rp15.971 Awal Pekan Ini
- Wilayah RI Ini Simpan 5 Miliar Barel Minyak, Diincar Australia!
+ There are no comments
Add yours