Penghapusan Pertalite sebagai salah satu jenis bahan bakar minyak non subsidi menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan masyarakat Indonesia belakangan ini. Dalam wacana tersebut, pemerintah berencana menggantikan Pertalite dengan bahan bakar jenis baru yang lebih ramah lingkungan dan berkualitas. Apa penggantinya? Simak ulasannya di bawah ini.
Baca Juga:
Wacana Penghapusan Pertalite Tahun Ini, Apa Penggantinya?
Penghapusan Pertalite sebagai salah satu jenis bahan bakar minyak non subsidi menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan masyarakat Indonesia belakangan ini. Dalam wacana tersebut, pemerintah berencana menggantikan Pertalite dengan bahan bakar jenis baru yang lebih ramah lingkungan dan berkualitas. Apa penggantinya? Simak ulasannya di bawah ini.
Bahan Bakar Minyak RON 90
Salah satu opsi yang tengah menjadi perbincangan adalah penggunaan bahan bakar minyak dengan Research Octane Number (RON) 90. RON 90 merupakan jenis bahan bakar yang mengandung lebih sedikit zat aditif dibandingkan Pertalite. Hal ini memungkinkan bahan bakar jenis baru ini lebih ramah lingkungan dan memiliki performa yang tidak kalah dengan Pertalite.
Selain itu, penggunaan bahan bakar RON 90 juga dapat memperpanjang masa pakai mesin kendaraan. Mesin kendaraan yang menggunakan bahan bakar ini cenderung lebih bersih dan minim deposisi pada komponen-komponen dalam mesin. Dengan demikian, penggunaan bahan bakar RON 90 dapat menghemat biaya perawatan kendaraan dalam jangka panjang.
Pertumbuhan Industri Biofuel
Selain RON 90, pemerintah juga tengah mempertimbangkan penggunaan bahan bakar alternatif berbasis biofuel. Biofuel adalah bahan bakar yang diperoleh dari bahan organik seperti biji-bijian, tumbuhan, atau limbah organik. Penggunaan biofuel diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Pertumbuhan industri biofuel di Indonesia menunjukkan potensi yang besar. Berbagai penelitian dan pengembangan dilakukan untuk memperoleh bahan bakar bio yang unggul dalam hal performa dan ramah lingkungan. Salah satu keunggulan biofuel adalah dapat diproduksi secara berkelanjutan, serta menawarkan alternatif yang lebih hemat biaya dan lebih ramah lingkungan dalam jangka panjang.
Konversi Kendaraan ke Listrik
Selain opsi penggantian bahan bakar, pemerintah juga sedang melihat opsi lain yaitu konversi kendaraan bermotor menjadi kendaraan listrik. Kendaraan listrik dianggap lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang langsung di jalan. Dalam upaya meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, pemerintah juga sedang mengkaji program insentif untuk mendorong konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.
Namun, konversi kendaraan ke listrik bukanlah opsi yang mudah dan murah. Diperlukan investasi dan infrastruktur yang lebih besar untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik secara luas. Meski demikian, kontribusi positif dari kendaraan listrik terhadap keberlanjutan lingkungan dapat menjadi alternatif yang bersifat jangka panjang.
Kesimpulan
Wacana penghapusan Pertalite sebagai bahan bakar minyak non subsidi telah memunculkan berbagai opsi pengganti yang lebih ramah lingkungan dan berkualitas. Baik penggunaan bahan bakar RON 90, pengembangan industri biofuel, maupun konversi kendaraan ke listrik menjadi pilihan yang mendapat perhatian pemerintah. Dalam memilih pengganti Pertalite, aspek kelestarian lingkungan, kualitas bahan bakar, dan ketersediaan infrastruktur menjadi hal yang harus dipertimbangkan dengan matang.
Baca Juga:
- Kronologi Prajurit TNI Lettu Eko Bunuh Diri karena Utang Judi Online
- Fadli Zon Kecam Israel di Parlemen WWF Bali: Akses Air Bersih Palestina Hancur
- PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan
- Gerindra Prioritaskan Bobby Nasution Maju Pilgub Sumut 2024
- SYL soal Tak Sejalan Silakan Mundur: Bukan Soal Uang, Tapi Program
+ There are no comments
Add yours