Dakwaan pidana keempat telah diberikan kepada mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, oleh dewan juri Georgia. Dakwaan ini menuduh Trump mencoba membalikkan kekalahan dalam pemilihan presiden 2020 dari kandidat Demokrat Joe Biden. Surat dakwaan tersebut mencantumkan 19 terdakwa dan 41 tuntutan pidana, termasuk pemerasan dan pemalsuan pemilu.
Baca Juga:
Mantan Presiden AS Donald Trump Didakwa dalam Kasus Pemalsuan Pemilu
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, didakwa dalam kasus pemalsuan pemilu di negara bagian Georgia. Dakwaan ini merupakan yang keempat yang dihadapi oleh Trump setelah dewan juri Georgia mengeluarkan dakwaan besar-besaran yang menuduhnya mencoba membalikkan kekalahan pemilu tahun 2020 dari Joe Biden. Surat dakwaan sebanyak 98 halaman tersebut mencantumkan 19 terdakwa, termasuk Mark Meadows, Rudy Giuliani, dan John Eastman. Para terdakwa didakwa melakukan pemerasan yang dapat dikenai hukuman penjara hingga 20 tahun.
Tuduhan Pemalsuan Pemilu terhadap Trump
Dalam surat dakwaan, Trump dan para terdakwa lainnya diduga melakukan sejumlah kejahatan, termasuk memberikan kesaksian palsu kepada anggota parlemen, mendesak pejabat negara untuk mengubah hasil pemilu, dan mengirimkan daftar pemilih palsu. Dakwaan tersebut juga menyebutkan bahwa para terdakwa melanggar peralatan pemungutan suara di Georgia. Surat dakwaan tersebut mencakup juga panggilan telepon Trump pada Januari 2021 kepada pejabat tinggi pemilu Georgia, Brad Raffensperger, untuk “menemukan” suara yang cukup guna membalikkan kekalahan tipisnya di negara bagian itu.
Tanggapan dari Trump dan Para Terdakwa
Pengacara Trump menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa surat dakwaan tersebut cacat dan inkonstitusional. Mereka mengklaim bahwa dakwaan tersebut didasarkan pada saksi yang memiliki kepentingan pribadi dan politik mereka sendiri. Para terdakwa lainnya belum memberikan tanggapan terkait dakwaan ini.
Proses Hukum yang Dihadapi Trump
Trump telah menghadapi sejumlah kasus hukum sejak meninggalkan jabatannya sebagai Presiden AS. Selain dakwaan pemalsuan pemilu di Georgia, dia juga menghadapi kasus pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno dan kasus salah pengelolaan dokumen rahasia federal. Trump telah mengaku tidak bersalah dalam semua kasus tersebut. Dia juga tetap bersikeras bahwa dia memenangkan pemilu November 2020 meskipun hasil pengadilan dan penyelidikan negara menyatakan sebaliknya.
Dampak Dakwaan Terhadap Trump dan Partai Republik
Para ahli strategi politik menganggap bahwa dakwaan pemalsuan pemilu dapat meningkatkan dukungan Partai Republik untuk Trump. Namun, dakwaan tersebut juga dapat merugikan Trump dalam pemilihan umum November 2024, di mana dia perlu memenangkan lebih banyak pemilih yang berpikiran independen. Trump saat ini terperosok dalam masalah hukum, termasuk dakwaan pelecehan seksual dan pencemaran nama baik.
Baca Juga:
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- SYL: Saya Manusia Biasa, Punya Kekurangan
- SYL Bantah Terima Musang King: Keluarga Saya Tidak Suka Durian
- Gerindra Akan Fokus Tawarkan Bobby ke KIM, Tertutup untuk PDIP?
- Reaksi Santai Bobby saat Ditanya Kemungkinan Lawan Ahok di Pilgub Sumut
+ There are no comments
Add yours