Umar bin Khattab dan Pemikiran Politik yang Membawa Berkah di Zaman Khilafah

Baca Juga:

Sejarah 1 Muharram dalam Islam sebagai Awal Tahun Hijriah

Sejarah 1 Muharram dalam Islam identik dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah yang terjadi pada tahun 622 Masehi. Peristiwa hijrah tersebut kemudian dijadikan awal kalender Islam pada masa khalifah Umar bin Khatthab, yang kemudian dikenal dengan kalender Hijriyyah (tarikh hijriy).

Dikutip dari buku “Hijrah Dalam Perspektif Fiqih Islam” karya Isnan Ansari, peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW secara faktual tidaklah terjadi pada bulan Muharram (bulan pertama dalam kalender hijriah), namun terjadi di akhir bulan Shofar (bulan kedua) dan berakhir di awal bulan Robiul Awal (bulan ketiga). Namun tradisi bangsa Arab yang menjadikan bulan Muharram sebagian bulan di awal tahun, membuat peristiwa hijrah Nabi diperingati menjelang memasuki bulan Muharram.

Pengertian Hijrah dalam Islam

Hijrah secara bahasa berasal dari bahasa Arab, “hajaro-yahjuru-harjron” yang artinya meninggalkan dan menahan. Sedangkan secara istilah, hijrah artinya meninggalkan suatu tempat menuju tempat yang lain. Jika istilah hijrah dimaknai secara terminologis, khususnya dalam terminologi Islam (makna syari), maka ia bermakna meninggalkan sesuatu atas dasar untuk melakukan taqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah.

Penetapan 1 Muharram sebagai Awal Tahun Hijriah

Sebagaimana disinggung sebelumnya, penetapan 1 Muharram sebagai awal kalender hijriah tidak lepas dari ijtihad politik Khalifah Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu. Motivasi terbentuknya penanggalan tersebut adalah untuk kelancaran sistem kenegaraan pada masa itu.

Dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Pembentukan Kalender Hijriyah,” Ustaz Ahmad Zarkasih menjelaskan bahwa Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menceritakan detail runutan kejadian lahirnya penanggalan hijriyah tersebut. Setelah 2,5 tahun menjabat sebagai khalifah, pada tahun ke-17 Hijrah, Sayyidina Umar menerima surat dari gubernurnya, Abu Musa al-Asyari, yang mengadu tentang kebingungan karena tidak ada tanggal pada surat-surat dari Sayyidina Umar.

See also  Alaska Park Banjarbaru Menghadirkan Wahana Permainan Baru, Menambah Keasyikan Liburan Keluarga

Mendapat aduan tersebut, Sayyidina Umar memutuskan untuk membuat sebuah penanggalan agar tidak lagi terjadi kebingungan di antara gubernur-gubernurnya. Dalam diskusi tersebut, beberapa opsi penanggalan diajukan, antara lain tahun pertama dimulai dari Tahun Gajah (tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW), tahun wafat Nabi, tahun diangkatnya Nabi menjadi Rasul saat wahyu pertama turun, dan tahun hijrahnya Nabi ke Madinah.

Akhirnya, Sayyidina Umar memutuskan untuk memulai tahun di tahun hijrahnya Nabi dari Mekah ke Madinah atas rekomendasi Sayyidina Utsman dan Ali ra. Selain dari alasan jelasnya waktu tersebut, hijrah juga dianggap menjadi pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Selain itu, hijrah menjadi tonggak awal kejayaan umat Islam setelah sebelumnya hanya berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Karena itulah kalender ini dinamakan kalender Hijriyah.

Mengapa Muharram Dipilih sebagai Bulan Pertama?

Setelah disepakati bahwa awal tahun hijriah terhitung sejak tahun Nabi Hijrah, muncul perdebatan mengenai bulan apa yang menjadi bulan pertama dalam susunan tahun Hijriah. Meskipun ada yang menawarkan bulan Rabi al-Awwal sebagai bulan pertama tahun Hijriyah karena bulan itu adalah bulan hijrahnya Rasul, Sayyidina Umar justru memilih bulan Muharram.

Selain rekomendasi dari Sayyidina Utsman, Khalifah Umar memilih Muharram dengan alasan bahwa meskipun hijrah terjadi di bulan Rabi al-Awwal, muqadimah (permulaan) Hijrah terjadi sejak bulan Muharram. Sayyidina Umar menjelaskan bahwa wacana hijrah itu muncul setelah beberapa sahabat membaiat Nabi dan baiat itu terjadi di pengujung bulan Dzulhijjah. Bulan yang muncul setelah Dzulhijjah ialah bulan Muharram. Karena itu, Khalifah Umar memilih Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah.

Kesimpulan

1 Muharram memegang makna penting sebagai awal tahun Hijriah dalam Islam. Penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun hijriah berasal dari ijtihad politik Khalifah Umar bin Khattab untuk menyelaraskan sistem kenegaraan pada masa itu. Pilihan bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah didasarkan pada fakta bahwa permulaan hijrah Nabi terjadi sejak bulan Muharram. Dengan demikian, Sejarah 1 Muharram menjadi simbol keberanian umat Islam dan awal kejayaan setelah berhijrah menuju Madinah.

See also  Bagaimana Dunia Menyambut Debut Kapal Pesiar Terbesar di Bawah Nama Lionel Messi?

Baca Juga:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours