Sejak ribuan tahun yang lalu, komet telah memukau umat manusia dengan keindahan dan kemisteriusannya. Meski tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri seperti matahari atau bulan, komet tetap tampak bercahaya saat melintasi langit malam. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi?
Baca Juga:
Padahal Tidak Bisa Hasilkan Cahaya, Kenapa Komet Bisa Tampak Bersinar?
Sejak ribuan tahun yang lalu, komet telah memukau umat manusia dengan keindahan dan kemisteriusannya. Meski tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri seperti matahari atau bulan, komet tetap tampak bercahaya saat melintasi langit malam. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi?
Proses Sublimasi di Balik Keindahan Cahaya Komet
Komet terdiri dari es, gas, debu, dan benda padat lainnya yang membentuk inti komet. Ketika komet mendekati matahari dalam perjalanannya melintasi tata surya, panas matahari memicu proses sublimasi pada komet. Sublimasi adalah perubahan langsung dari zat padat menjadi gas, tanpa melewati fase cair terlebih dahulu.
Pecahan Inti Komet Menciptakan Ekornya yang Menyala
Selama proses sublimasi, zat padat pada inti komet berubah menjadi gas. Saat gas itu keluar dari komet, ia membawa bersamanya debu dan partikel-partikel kecil. Akibatnya, terbentuklah ekor komet yang tampak menyala. Cahaya pada ekor komet berasal dari sinar matahari yang mengenai dan memantulkan debu-debu tersebut.
Cahaya Matahari Membantu Menerangi Komet
Selain cahaya yang dipantulkan oleh debu-debu di ekor komet, cahaya matahari juga memainkan peran penting dalam menerangi komet. Meskipun komet hanya menerima sejumlah kecil sinar matahari, radiasi tersebut tetap cukup untuk menghasilkan cahaya yang terlihat oleh kita dari bumi.
Penampakan Komet yang Berbeda-beda
Penampakan komet bisa berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran inti komet, jarak dari matahari, dan kuantitas materi yang mengelilingi inti. Semakin besar ukuran inti komet, semakin besar pula ekornya. Demikian pula, semakin dekat komet dengan matahari, semakin cerah cahaya yang mampu dihasilkannya.
Kesimpulan
Meski tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri, komet masih menawarkan keindahan spektakuler ketika melintasi langit malam. Proses sublimasi yang terjadi pada komet menghasilkan ekor yang tampak menyala, sementara sinar matahari memberikan penerangan tambahan. Faktor-faktor seperti ukuran inti komet dan jaraknya dari matahari juga berpengaruh terhadap penampilan komet yang kita lihat dari bumi.
Baca Juga:
- Dibanjiri Sentimen Positif, Nilai Tukar Dolar Terjaga di Rp15.950
- Drone Turki Temukan Titik Jatuh Heli Presiden Iran, Ini Penampakannya
- Rupiah Dibuka Melemah ke Posisi Rp15.971 Awal Pekan Ini
- Video: Serangan Israel di Akhir Pekan Tewaskan Puluhan Warga Gaza
- Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN
+ There are no comments
Add yours