Digital Subtraction Angiography (DSA) merupakan suatu teknik pencitraan medis yang canggih dan akurat untuk melihat pembuluh darah di dalam tubuh. Teknik ini semakin banyak digunakan di Indonesia sebagai metode diagnosis untuk berbagai kondisi kesehatan, terutama dalam penanganan stroke.
Kesemutan seringkali dianggap sebagai hal yang sepele dan sering dialami oleh banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa kesemutan dapat menjadi tanda gejala stroke yang serius? Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk tidak menganggap sepele gejala kesemutan yang sering kita alami.
Sebuah penelitian terbaru berhasil mengungkapkan bahwa kebiasaan melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Penelitian ini dilakukan oleh sekelompok peneliti ahli di bidang kesehatan di Universitas XYZ.
Meningkatnya kebiasaan begadang pada generasi muda memicu keprihatinan akan risiko kesehatan yang mungkin timbul. Baru-baru ini, penelitian menunjukkan bahwa insomnia dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius bagi mereka yang sering bergadang.
## Memberikan Perlindungan dan Dukungan Bagi Korban Kekerasan
Kesemutan dan Kelemahan pada Satu Sisi Tubuh
Salah satu tanda pertama dari stroke ringan adalah adanya kesemutan dan kelemahan yang biasanya hanya terjadi pada satu sisi tubuh. Misalnya, jika tangan atau kaki terasa mati rasa atau lemah secara tiba-tiba, maka ini bisa menjadi peringatan bahwa stroke ringan sedang terjadi. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk tidak mengabaikan keluhan seperti ini.
