Dalam dunia ekonomi, terdapat dua bidang yang sering dibahas, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Namun, perbedaan antara kedua bidang tersebut sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi ekonomi Indonesia.
Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku individu dalam pengambilan keputusan ekonomi terkait alokasi sumber daya yang terbatas. Tujuan dari ekonomi mikro adalah untuk menganalisis bagaimana individu dan perusahaan memanfaatkan sumber daya yang tersedia agar dapat memaksimalkan keuntungan.
# Makro Ekonomi
Makro ekonomi adalah cabang ekonomi yang mempelajari aspek-aspek besar ekonomi suatu negara atau wilayah. Pada tingkat makro, fokusnya adalah pada perkembangan ekonomi secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan tingkat pengangguran. Data dan indikator makro ekonomi biasanya melibatkan angka-angka nasional yang mencerminkan kondisi ekonomi secara menyeluruh.
/data/photo/2024/01/28/65b592532763c.jpg)
Pada hari ini, PO Bagong dengan bangga mengumumkan peluncuran layanan mikro bus baru mereka yang akan melayani rute Mojokerto – Batu. Peluncuran ini bertujuan untuk memberikan opsi transportasi yang lebih nyaman bagi penumpang yang ingin bepergian antara kota-kota tersebut.
Ekonomi merupakan salah satu bidang studi yang sangat luas dan melibatkan berbagai aspek. Dalam ekonomi, terdapat dua cabang utama yang mendasari analisis ekonomi, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Meskipun keduanya berhubungan dengan fenomena ekonomi, keduanya memiliki pendekatan dan cakupan yang berbeda.
Prinsip Ekonomi Mikro
Terdapat beberapa prinsip dasar dalam ekonomi mikro. Pertama, prinsip permintaan dan penawaran. Konsumen berfungsi sebagai pihak yang menentukan jumlah barang dan jasa yang diminta, sedangkan produsen menentukan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Kedua, prinsip elastisitas. Elastisitas menggambarkan sensitivitas permintaan atau penawaran terhadap perubahan harga. Prinsip ketiga adalah prinsip utilitas margin. Konsep ini menjelaskan bahwa manfaat yang diperoleh dari suatu produk atau jasa tergantung pada tingkat konsumsi.
