Para produsen minyak kelapa sawit (CPO) di Indonesia harus menghadapi masa sulit akibat penurunan harga CPO di pasar internasional. Harga CPO saat ini terjun bebas hingga mencapai level terendah dalam beberapa tahun terakhir, yakni sekitar 3.500 rupiah per kilogram.
Baca Juga:
Gegara China dan India, Harga CPO Jatuh ke Level 3.500
Harga minyak sawit mentah (CPO) terus merosot karena permintaan dari China dan India menurun drastis. Pasar CPO kini menghadapi keadaan sulit karena kedua negara tersebut merupakan konsumen terbesar CPO di dunia.
Penurunan Permintaan dari China
Permintaan CPO dari China menurun tajam sejak awal tahun ini. Penyebab utamanya adalah menurunnya kegiatan industri dan sektor makanan di negara tersebut akibat pandemi Covid-19. Perusahaan-perusahaan manufaktur di China mengalami penurunan produksi, sehingga permintaan akan bahan baku CPO juga menurun.
Dampak Pembekuan Impor dari India
Selain China, India juga merupakan pasar besar CPO. Namun, pada bulan Agustus lalu, India membekukan impor minyak kelapa sawit dari Malaysia. Keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas permasalahan politik antara dua negara terkait isu Kashmir. Pembekuan impor tersebut berdampak signifikan pada penurunan harga CPO.
Tren Penurunan Harga
Akibat penurunan permintaan yang signifikan dari kedua negara tersebut, harga CPO merosot drastis menjadi sekitar 3.500 per ton. Ini merupakan angka terendah dalam beberapa tahun terakhir. Para petani kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia pun merasakan dampak negatif dari penurunan harga ini.
Upaya Pemerintah untuk Mengatasi Dampak
Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya menangani dampak negatif dari penurunan harga CPO. Beberapa langkah yang telah diambil antara lain mendorong diversifikasi produk kelapa sawit, menghasilkan produk bernilai tambah sehingga tidak terlalu tergantung pada harga CPO. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya membuka pasar baru dan melakukan negosiasi dengan China dan India untuk meningkatkan kembali permintaan.
Harapan untuk Pemulihan Harga
Meskipun situasi saat ini sulit, para pelaku industri kelapa sawit berharap bahwa harga CPO akan pulih dalam waktu dekat. Dengan pemulihan ekonomi di China dan India, permintaan akan CPO diharapkan kembali meningkat, sehingga harga dapat kembali stabil. Namun, proses pemulihan ini akan memakan waktu dan membutuhkan upaya dari semua pihak yang terlibat dalam industri kelapa sawit.
Baca Juga:
- Drone Turki Temukan Titik Jatuh Heli Presiden Iran, Ini Penampakannya
- Dibanjiri Sentimen Positif, Nilai Tukar Dolar Terjaga di Rp15.950
- Video: Serangan Israel di Akhir Pekan Tewaskan Puluhan Warga Gaza
- Rupiah Dibuka Melemah ke Posisi Rp15.971 Awal Pekan Ini
- Wilayah RI Ini Simpan 5 Miliar Barel Minyak, Diincar Australia!
+ There are no comments
Add yours