Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengunjungi dua kampus ternama di Amerika Serikat, yaitu Stanford University dan University of California, Berkeley. Namun, fakta mengejutkan terungkap bahwa jumlah mahasiswa asal Indonesia di kedua perguruan tinggi tersebut hanya sebanyak 5 orang, sementara setengahnya berasal dari China.
Baca Juga:
Jokowi Kunjungi Dua Kampus di Amerika: Separuh Mahasiswanya dari China, Indonesia Cuma 5 Orang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengunjungi dua kampus ternama di Amerika Serikat, yaitu Stanford University dan University of California, Berkeley. Namun, fakta mengejutkan terungkap bahwa jumlah mahasiswa asal Indonesia di kedua perguruan tinggi tersebut hanya sebanyak 5 orang, sementara setengahnya berasal dari China.
Mahasiswa China Mendominasi, Indonesia Merasa Terpinggirkan
Kunjungan Jokowi ke dua kampus di Amerika ini mengungkapkan perbedaan yang mencolok antara jumlah mahasiswa asal China dan Indonesia. Dalam pernyataannya, Jokowi menyayangkan fakta bahwa sekitar setengah dari total mahasiswa di kedua kampus tersebut berasal dari China, sementara Indonesia hanya memiliki 5 mahasiswa.
Perlu Adanya Peningkatan Kerjasama Pendidikan
Kondisi ini mengundang pertanyaan mengapa jumlah mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Amerika begitu sedikit. Hal ini menandakan perlunya adanya peningkatan kerjasama dalam bidang pendidikan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Faktor Kendala yang Perlu Diselesaikan
Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia di Amerika antara lain adalah biaya pendidikan yang tinggi, persyaratan seleksi yang ketat, serta minimnya pengetahuan mengenai proses aplikasi kuliah di Amerika bagi para calon mahasiswa Indonesia.
Kerjasama Pemerintah dan Perguruan Tinggi
Untuk mengatasi permasalahan ini, kerjasama antara pemerintah dan perguruan tinggi Indonesia serta Amerika Serikat sangatlah penting. Pemerintah dapat memberikan bantuan finansial kepada calon mahasiswa yang berprestasi namun menghadapi kesulitan dalam membiayai pendidikan di Amerika. Selain itu, perguruan tinggi dapat memberikan program kegiatan yang mendukung dan mempermudah para calon mahasiswa dalam proses aplikasi kuliah di Amerika.
Dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat
Dalam upaya meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia di Amerika, dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat juga sangat dibutuhkan. Pemerintah dapat memberikan insentif bagi mahasiswa yang memiliki keinginan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan di Amerika. Selain itu, masyarakat juga perlu mendukung dan mengapresiasi pilihan para mahasiswa yang ingin menimba ilmu di luar negeri.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya peningkatan kerjasama antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang pendidikan, diharapkan jumlah mahasiswa Indonesia di Amerika dapat meningkat secara signifikan. Hal ini akan memberikan manfaat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, serta memperkuat hubungan antara kedua negara. Jokowi berharap bahwa lebih banyak mahasiswa Indonesia akan memperoleh kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
Baca Juga:
- Sejumlah Desa di Cilacap Dilanda Kekeringan, BPBD Kirim Bantuan Air Bersih
- Video: Satu Hari Berwisata di Samosir
- Kaesang Pilih Maju Pilgub Jakarta Ketimbang Solo, Mau Duet Sama Anies
- BPS Kasih Kabar Baik, Dolar Kembali Turun ke Rp16.225 Hari Ini
- Pabrik Oli Palsu di Tangerang Digrebek Polisi, Pemodal Ditangkap
+ There are no comments
Add yours