Biaya peluang adalah salah satu konsep penting dalam dunia ekonomi. Konsep ini digunakan untuk mengukur biaya yang timbul ketika kita mengambil suatu keputusan tertentu, dimana kita harus mengorbankan alternatif yang lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung biaya peluang dan memberikan beberapa contohnya.
Baca Juga:
Cara Menghitung Biaya Peluang Beserta Contohnya
Biaya peluang adalah salah satu konsep penting dalam dunia ekonomi. Konsep ini digunakan untuk mengukur biaya yang timbul ketika kita mengambil suatu keputusan tertentu, dimana kita harus mengorbankan alternatif yang lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung biaya peluang dan memberikan beberapa contohnya.
Mengidentifikasi Alternatif yang Diorbankan
Langkah pertama dalam menghitung biaya peluang adalah mengidentifikasi alternatif yang harus kita korbankan ketika memilih suatu opsi. Misalnya, jika kita memiliki waktu luang pada hari minggu dan kita memutuskan untuk bekerja, alternatif yang harus kita korbankan adalah waktu luang yang bisa kita gunakan untuk bersantai atau menghabiskan waktu bersama keluarga.
Menentukan Nilai Alternatif yang Diorbankan
Setelah mengidentifikasi alternatif yang harus kita korbankan, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai dari alternatif tersebut. Nilai ini dapat berupa uang atau waktu. Misalnya, jika kita memutuskan untuk bekerja di hari minggu, kita akan mengorbankan waktu luang sebesar 6 jam. Jika kita berpegang pada asumsi bahwa waktu kita bernilai Rp 50,000 per jam, maka biaya peluang bekerja di hari minggu adalah Rp 300,000.
Menghitung Biaya Peluang
Setelah menentukan nilai alternatif yang diorbankan, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya peluang. Caranya sangat sederhana, yaitu dengan mengurangi nilai alternatif yang diorbankan dari manfaat yang diperoleh melalui keputusan yang diambil. Misalnya, jika dengan bekerja di hari minggu kita mendapatkan penghasilan sebesar Rp 500,000, maka biaya peluang dalam hal ini adalah Rp 300,000 (penghasilan yang dihasilkan dari bekerja) dikurangi dengan Rp 0 (manfaat alternatif yang diorbankan). Sehingga, biaya peluang per hari minggu adalah Rp 200,000.
Contoh Menghitung Biaya Peluang
Misalkan kita ingin membeli sepeda baru dengan harga Rp 2,000,000. Namun, setelah mempertimbangkan kondisi keuangan, kita memutuskan untuk menyimpan uang tersebut di bank sehingga bisa mendapatkan bunga sebesar 5% per tahun. Dalam satu tahun, bunga yang kita peroleh adalah Rp 100,000. Maka, biaya peluang dari keputusan tersebut adalah Rp 100,000.
Dalam contoh lain, kita ingin membeli tiket konser dengan harga Rp 500,000. Namun, karena terdapat tawaran diskon untuk tiket konser grup musik favorit kita di waktu yang sama, kita memilih untuk membeli tiket tersebut dengan harga Rp 400,000. Biaya peluang dalam hal ini adalah Rp 100,000 (Rp 500,000 – Rp 400,000).
Kesimpulan
Biaya peluang adalah konsep yang penting dalam dunia ekonomi yang membantu kita untuk mempertimbangkan alternatif yang diorbankan ketika mengambil suatu keputusan. Dengan mengidentifikasi alternatif yang diorbankan dan menentukan nilai dari alternatif tersebut, kita dapat menghitung biaya peluang dengan mudah. Beberapa contoh yang telah dijelaskan di atas juga membantu dalam memahami bagaimana cara menghitung biaya peluang dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
+ There are no comments
Add yours