Anies-Cak Imin Tanpa Kejutan, Tetap Marginsihkan Lawan dalam Daftar Capres & Cawapres

Jakarta – Pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah dimulai. Pada hari Senin (14/2), pasangan calon yang menarik perhatian adalah Anies Baswedan dan Abdul Kadir Karding, yang dikenal dengan sebutan Anies-Cak Imin.

Baca Juga:

Anies-Cak Imin Daftar Capres & Cawapres

Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, mendaftar sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilihan Presiden 2024. Pendaftaran tersebut dilakukan melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan partai koalisi dari PKB.

Langkah Anies-Cak Imin Untuk Meningkatkan Elektabilitas

Dalam pendaftaran mereka, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menekankan program-program yang akan mereka jalankan jika terpilih. Mereka berjanji untuk fokus pada pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, peningkatan pelayanan publik, serta reformasi birokrasi. Selain itu, Anies dan Cak Imin juga akan berkomitmen dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Respon Masyarakat Terhadap Pasangan Anies-Cak Imin

Respon masyarakat terhadap pendaftaran pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar cukup beragam. Ada yang mendukung langkah ini karena melihat kinerja Anies sebagai gubernur Jakarta yang dianggap berhasil. Namun, ada juga yang skeptis dan mengkritik ketergantungan pada partai koalisi.

Dampak Pendaftaran Anies-Cak Imin Terhadap Peta Politik Nasional

Pendaftaran pasangan Anies-Cak Imin memiliki potensi untuk mengubah peta politik nasional. Kehadiran kandidat yang berasal dari partai besar seperti PKB dapat menggoyang dukungan pada partai-partai lainnya. Selain itu, dengan reputasi baik yang dimiliki Anies Baswedan di tingkat nasional, hal ini dapat memengaruhi persepsi dan preferensi pemilih dalam pemilihan presiden mendatang.

See also  Imbal Hasil Sukuk Ritel SR019 Mencapai Rekor Tertinggi, Investor Berpeluang Mendapatkan Cashback

IHSG Ambrol 0,72%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini mengalami penurunan sebesar 0,72%. Penurunan ini terjadi akibat ketidakpastian pasar global yang dipengaruhi oleh lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara. Investor menjadi cemas terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan terhadap perekonomian global.

Dampak Penurunan IHSG Terhadap Efek Rupiah

Penurunan IHSG juga berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat dan mata uang lainnya. Ini berpotensi meningkatkan harga-harga produk impor, yang pada akhirnya berdampak pada inflasi di Indonesia.

Langkah Pemerintah Menghadapi Penurunan IHSG

Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk menghadapi penurunan IHSG. Bank Indonesia telah memberikan sinyal bahwa mereka siap untuk melakukan intervensi pasar guna menstabilkan nilai tukar rupiah. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pemulihan ekonomi dengan meluncurkan berbagai stimulus dan program-program pemulihan ekonomi.

Harapan Pasar Terhadap Pergerakan IHSG ke Depan

Meskipun terjadi penurunan hari ini, pasar masih memiliki harapan terhadap pergerakan IHSG ke depan. Diharapkan bahwa dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut serta dukungan dari berbagai langkah pemerintah, IHSG dapat kembali mengalami kenaikan dalam waktu dekat. Investor dan pelaku pasar diharapkan tetap waspada dan memperhatikan perkembangan kondisi global yang dapat berdampak pada pergerakan IHSG.

Baca Juga:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours