PPSU atau Petugas Penanganan Sarana Umum di kawasan Ancol, Jakarta Utara melakukan mogok kerja dan aksi lempar sapu sebagai protes terhadap perlakuan yang mereka anggap tidak adil. Hal ini dipicu oleh pernyataan Lurah Ancol yang menyebut mereka sebagai “miskin” karena bertugas sebagai petugas kebersihan.
Baca Juga:
Distribusi
PPSU atau Petugas Penanganan Sarana Umum di kawasan Ancol, Jakarta Utara melakukan mogok kerja dan aksi lempar sapu sebagai protes terhadap perlakuan yang mereka anggap tidak adil. Hal ini dipicu oleh pernyataan Lurah Ancol yang menyebut mereka sebagai “miskin” karena bertugas sebagai petugas kebersihan.
PPSU Mogok Kerja
Petugas PPSU di wilayah Ancol melakukan mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Lurah Ancol yang dianggap merendahkan martabat mereka. Mereka menilai bahwa pekerjaan yang mereka jalani merupakan bagian dari upaya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.
Gelar Aksi Lempar Sapu
Dalam aksi protesnya, para petugas PPSU memilih untuk melemparkan sapu sebagai simbol perlawanan terhadap perlakuan yang dinilai tidak adil. Mereka menuntut penghargaan dan perlakuan yang layak dari pihak berwenang, sehingga mereka bisa bekerja dengan lebih semangat dan dedikasi.
Solidaritas Petugas PPSU
Aksi mogok kerja dan lempar sapu yang dilakukan oleh petugas PPSU di Ancol juga mendapat dukungan dari rekan-rekan sesama petugas kebersihan di berbagai wilayah Jakarta. Mereka berkomitmen untuk bersatu dan melawan setiap bentuk perlakuan tidak adil terhadap profesi mereka sebagai petugas kebersihan.
Harapan Penyelesaian Damai
Meskipun melakukan aksi protes, para petugas PPSU tetap berharap agar masalah yang ada dapat diselesaikan dengan damai. Mereka mengharapkan adanya dialog dan pemahaman dari pihak terkait, sehingga persoalan ini bisa terselesaikan dengan baik tanpa harus melalui konflik yang berkepanjangan.
Baca Juga:
- SYL: Saya 30 Tahun Jadi Pejabat, Tidak Pernah Minta Uang
- Paman Bobby Nasution Bantah Ambil Formulr di PDIP, Fokus Jalankan Tugas ASN
- Gugat UU Kementerian ke MK, APHA Dorong Kementerian Masyarakat Adat
- 17 Jemaah Haji Jatim Gagal Berangkat, Satu karena Meninggal Dunia
- Apkasi Gelar Anugerah Jurnalistik 2024
+ There are no comments
Add yours